Read Our Bible

white printed paper
(Photo by Carolyn V on Unsplash)


Sebagai seorang Kristen, Alkitab hukum wajibnya dimiliki oleh kita [terlepas berbentuk buku ataupun digital]. Sama seperti doa, aktivitas penting yang harus dilakukan oleh orang Kristen adalah memahami Alkitab. Banyak orang menganggap Alkitab merupakan hal yang membosankan dan sulit untuk dipahami. Padahal banyak manfaat yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari dari Alkitab.

intermezzo:
Di abad ke-18, filsuf Perancis Voltaire meramalkan Alkitab akan menjadi koleksi museum dalam 100 tahun ke depan dan digantikan oleh filosofi yang lebih baru. Tapi, Alkitab saat ini tetap menjadi buku terpopuler dunia. Setiap tahunnya lebih dari 100 juta Alktab terjual atau dijadikan hadiah. Banyak Alkitab digital, salah satunya The YouVersion Bible diunduh lebih dari 200 juta kali. Alkitab merupakan best seller setiap minggu, yang karena saking terkenalnya tidak dicatat dalam daftar buku terlaris mingguan

Alkitab memiliki kuasa untuk mengubah individu dan masyarakat. Alkitab juga merupakan buku yang sangat berharga, terlihat dari beberapa orang yang mempertaruhkan nyawa dalam penyebarannya (Vladmir Bogoyavlensky, Joan of Arc, St. Philip, Dietrick Bonhoeffer, Shiranju, Rami Ayyad, dan masih banyak lainnya).
Isi dari Alkitab merupakan ilham dari Tuhan. Semua isinya diinspirasi oleh Tuhan dan berisi mengenai diri-Nya. Beberapa orang tidak percaya bahwa Alkitab terinspirasi dari Allah. Nicky Gumbel memberikan tips bagaimana mempercayai hal ini dengan menggunakan cara sederhana,
It (Alkitab) claims to be, seems to be, and proves to be
Claims to be merupakan bukti pernyataan seorang ahli bahwa Alkitab benar adanya, salah satunya adalah pernyataan Paulus. Beliau mengatakan bahwa Alkitab diilhami oleh Allah. Seems to be adalah ketika kita membaca Alkitab, pernyataan-pernyataan di dalamnya terdengar benar. Kita merasa bahwa apa yang diungkapkan Alkitab memang benar terjadi adanya. Proves to be adalah bahwa apa yang diungkapkan Alkitab itu benar terjadi ketika kita mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. 
Proves to be yang saya alami adalah pengaplikasian ilmu psikologi dengan penelitian dan teori yang kuat. Contohnya adalah perihal anger management dalam Mat 5: 22, teori forgiveness yang bisa ditemukan dalam ayat 23-26; 38-48, hal kecemasan Mat 6:25-34; dan hal judgemental Mat 7:1-5. Paparan ini hanya sebagian dari perikop Kotbah di Bukit, belum lagi jika kita menelusuri semua Alkitab, masih banyak perihal psikologi dan kesehatan mental yang digambarkan di dalamnya. Jikalau masih ada yang tidak percaya akan Alkitab, try it out! Boleh dicoba dalam kehidupan sehari-hari dan sadari sendiri apakah Alkitab berkata benar atau tidak [kalau saya sih yes].

Pernah ngga sih, kita menunggu-nunggu Tuhan untuk berbicara kepada kita? Lalu setelah lama menanti kita akhirnya meninggalkan Tuhan. Permasalahannya adalah seringkali kita tidak mendengar. Tuhan sudah berkata-kata kepada kita, semuanya ada di dalam Alkitab. 

Intermezzo: Selama 1600 tahun, Alkitab telah ditulis oleh sedikitnya 40 penulis. Dari seorang raja, cendekiawan, orang miskin, filsuf, nelayan, penyair, negarawan, sejarawan, guru, nabi, dan dokter. Mereka menulis literatur dalam bentuk yang berbeda, seperti sejarah, puisi, nubuat, dan surat. Alkitab 100% merupakan karya manusia, tetapi 100% diinspirasi oleh Tuhan. 

Alkitab membuat banyak karya penulis, tetapi hanya satu ide yang mengilhami mereka semua, TUHAN. Kita juga harus tahu bahwa penulisan Alkitab ini bukan hal yang mudah. Banyak permasalahan yang terjadi dalam membentuknya. Setiap penulis memiliki kesukarannya sendiri-sendiri, baik secara moral maupun sejarah, serta beberapa kontradiksi, salah satunya Kasih Sayang Tuhan dengan Penderitaan di Dunia. Bagaimana cara menyatukan kedua hal ini? Bagaimana caranya kita mampu terinspirasi dari Alkitab sementara ada kesukaran yang kita temui di dalamnya? Caranya adalah memahami jenis literatur yang dibaca dan konteks ketika tulisan tersebut di buat. Yesus adalah kunci penfasiran dari apa yang kita baca. Yesus adalah Kasih, dan adalah wahyu dari penggenapan Tuhan. 
Semakin kita percaya bahwa Alkitab merupakan inspirasi dari Tuhan, semakin besar pemahaman kita pula.
Cara utama Tuhan berkomunikasi dengan kita adalah melalui Alkitab. Beberapa orang mungkin bertanya, mengapa harus lewat Alkitab dan tidak menunjukkan diri-Nya saja kepada manusia? Sebenarnya, Tuhan sudah melakukan ini. Pertama, dalam Alkitab, Ia menunjukkan diri kepada para penulis kitab. Kedua, keajaiban dalam kehidupan sehari-hari kita yang seringkali berada diluar nalar manusia. Contoh yang paling mudah adalah kita. Eksistensi manusia adalah bukti kebesaran-Nya. Contoh lainnya alam semesta dan ilmu pengetahuan. Banyak orang berpikir bahwa ilmu pengetahuan tidak bisa berhubungan dengan agama. Wrong! Ilmu pengetahuan (sains) adalah penelusuran caranya Allah menyatakan diri melalui ciptaan-Nya. Seharusnya tidak ada konflik antara sains dan iman Kristen. 

Intermezzo: sains mengalami puncak kejayaan pada abad ke-16 dan 17. Para pionir yang mengangkat Sains adalah orang-orang yang percaya eksistensi Tuhan. Banyak yang merupakan seorang Kristen, seperti Galileo, Kepler, Newton. Keyakinan mereka bukan menjadi penghambat, melainkan penggerak yang menjalankan sains. Mereka percaya pada Pencipta, mereka yakin sains dapat dipelajari, dan mereka melakukannya. 

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai Alkitab. Paulus mengungkapkan bahwa Alkitab berguna untuk menyatakan kesalahan hidup, megoreksi apa yang salah, dan menunjukkan jalan yang benar. Untuk saya, Alkitab seperti pedoman moral. Alkitab juga merupakan ilmu pengetahuan, banyak informasi berguna yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai anak atau seorang mahasiswa. 
Mungkin ada yang berpikir, jika Alkitab seperti pedoman, maka ia akan membatasi kehidupan kita dan akhirnya membuat kita terkekang. Permasalahannya, apakah manusia bisa hidup tanpa batasan? Apakah kalian pernah melihat seseorang hidup tanpa batasan? Lalu, apakah mereka bahagia dengan hidup tanpa batasan?
Manusia memerlukan batasan hidup. Analoginya, jika kita melakukan permainan dan tidak memiliki peraturan dalam bermain, apakah kamu bisa bermain? Hidup tanpa batasan hanya akan membuat kehidupan kita berkahir dalam kekacauan [bahkan dalam chaos theory, we have pattern, loops, repetition, and self-organization]. Pemberian pedoman oleh Tuhan melalui Alkitab bukan dimaksudkan untuk mengekang kita, tetapi karena kasih-Nya, Ia ingin agar kita dapat menikmati hidup yang sempurna [crying here]. Bayangkan, jika kita adalah anak-anak yang tumbuh tanpa batasan-batasan orangtua, anak menjadi tidak mampu menghadapi masalah dan berakhir dalam kesengsaraan hidup. Batasan adalah bentuk kasih sayang Tuhan. 
Melalui Alkitab, Tuhan telah berbicara, dan melalui Alkitab, Tuhan masih berbicara       -Nicky Gumbel
 Menurut Gumbel, Alkitab merupakan surat cinta dari Tuhan kepada kita. Kita menyimpannya bukan karena benda itu berharga, namun karena Sang Penulis yang berharga. Yesus mengungkapkan bahwa tujuan Alkitab bukan hanya untuk dipelajari, namun juga membawa hubungan mendalam antara kita dengan Tuhan. Hubungan inilah yang sebenarnya penting. 
Tuhan selalu rindu berkomunikasi dengan kita dan membangun hubungan dengan kita. Cara yang ideal dalam membangun hubungan ini adalah mendengar suara Tuhan dan mengenal Yesus lebih dalam. 

Tips membaca Alkitab:
Tidak perlu terlalu ambisus dan membangun standar yang tinggi ketika membaca Alkitab. Kita bisa meluangkan waktu sekitar 10 menit setiap pagi, atau ketika kita sedang menunggu. Bagi mereka yang konsentrasinya rendah, hindari tempat yang memberikan distraksi. Hal utama yang penting adalah perencanaan. Putuskan apa yang akan dibaca, paling mudah dari injil Tuhan Yesus. Kita bisa menggunakan jadwal membaca yang ada pada Alkitab digital atau internet. Temukan cara yang paling sesuai dengan kepribadian kita dan keep it simple. Baca ayat->berdoa->mohon bimbingan-Nya->lalu buat beberapa pertanyaan: 
  1. Apa makna ayat itu bagi kita?
  2. Apa yang diberitahu ayat itu tentang Tuhan?
  3. Kekuatan apa yang kita dapat dari ayat tersebut?
  4. Bagaimana ayat itu dapat memandu kita dalam pilihan hidup?
  5. Apa yang harus kita ubah dari dalam diri kita?
  6. Lalu, bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari?
Tidak perlu khawatir ketika kita menemukan kesulitan dalam memahaminya. Jangan berhenti, lanjutkan terus karena petunjuk berikutnya mungkin akan lebih mudah dipahami. 

"Tuhan selalu berusaha untuk berbicara kepada kita, lalu apakah kita mendengarkan-Nya?"

Semoga infonya bermanfaat dan selamat merenung😃
ᐯᗩᑭ

Komentar