Pertama kali belajar mindfulness saya diberi tahu bahwa kita bisa meningkatkan konsentrasi saat berdoa dengan teknik ini. Semakin dalam mempelajarinya makin tahu bahwa dengan mindfulness, kita bisa mengendalikan pikiran kita. Saya meyakini dengan kemampuan pengendalian pikiran ini, banyak hal yang bisa kita capai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam pencapaian tujuan besar hidup kita.
Nah, salah satu tujuan hidup saya, yaitu terus menjalin komunikasi dengan Tuhan. Bukan hanya dengan cara berdoa atau membaca Alkitab. Akan tetapi lebih dari itu. Merasakan dan selalu memikirkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Itu hal yang menurut saya sangat sulit dilakukan. Menjalin hubungan dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari berarti saya harus mengendalikan pikiran dan hati saya untuk terus berada dalam Tuhan. Kenyataannya, banyak hal yang saya pikirkan mengenai masalah dan tekanan hidup. Apalagi, saya lemah terhadap distraksi (dosa).
Dalam kehidupan sehari-hari kita meyakini bahwa Tuhan akan selalu bersama dengan kita, namun setiap ada tantangan dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari seringkali membuat kita sulit merasakan kehadiran-Nya. Melatih diri untuk midfulness dapat membantu kita mengendalikan atensi kita terhadap Tuhan dalam detail-detail pengalaman kehidupan keseharian kita.
Sarah Grace (2020) mengungkapkan bahwa dasar mindfulness pada Kristen ialah kenyataan bahwa ada kehadiran Tuhan, sesuai dengan dasar mindfulness pada umumnya yaitu menyadari present moment. Grace menyatakan bahwa jika Tuhan selalu bersama kita, maka mindfulness pada Kristen adalah se-simple kita menyadari dan merasakan kehadiran Tuhan secara aktif dan campur tangan-Nya dalam pengalaman kita saat ini setiap saat. Sarah Grace menggunakan teknik mindfulness yang berpusat pada Kristus.
Teknik Christ-Centered Mindfulness
Dalam latihan mindfulness terdapat dua tugas utama, yaitu meditasi dan sadar penuh terhadap kehidupan sehari-hari. Melakukan ini memang terbukti dapat menurunkan stres, menenangkan kecemasan kita, dan meningkatkan kesehatan mental. Saya dan klien-klien saya merasakannya. Guru saya, seorang trainer Yoga pun membuktikannya. Beliau menambahkan bahwa melalui teknik meditasi dan sadar penuh terhadap kehidupan sehari-hari mampu meningkatkan kesehatan fisik kita juga.
Melalui kedua latihan ini dalam iman Kristen, kita juga bisa secara sadar penuh mengalami berkat, damai sejahtera, dan kebahagiaan yang diberikan Tuhan. Ketika kita secara penuh memberikan atensi terhadap pengalaman kita saat ini, kita mulai bisa melihat tangan Tuhan pada setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita dapat melihat hal-hal detail yang terjadi dan secara alami merespon dengan ucapan syukur dan pujian.
Teknik seperti breathing space, meditasi, dan body scan bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kita akan setiap anugerah yang kita dapatkan. Sarah Grace, dalam artikelnya (2020) mengungkapkan ada 7 teknik yang dapat digunakan beberapa menit untuk selalu mengingatkan adanya kehadiran Tuhan. Kita bisa menggunakan salah satu tekniknya, kapanpun saat istirahat dari kesibukan aktivitas keseharian kita. Perlu diingat! Tidak ada yang "sempurna" dalam sikap mindfulness. Cukup dengan perlahan menarik perhatian dan fokus pada peristiwa saat ini tanpa melakukan judgement. Lakukan secara sabar dan lembut pada diri sendiri. Don't beat yourself up, guys!
Berikut 7 teknik untuk melatihmindfulness yang dimaksud:1. Grounding
Grounding berarti kembali pada pengalaman kondisi fisik saat ini. Latihan grounding membantu mengatasi ketika pikiran yang berisik dan melepaskannya serta berfokus pada pengalaman saat ini. Ketika mampu untuk menerima pengalaman saat ini apa adanya, kita merasakan bahwa hal-hal yang biasa terjadi merupakan hal yang kita suyukuri.
Ambil waktu 2 menit dan gunakan kelima indra. Fokuskan pada 5 hal yang bisa dilihat, empat hal yang bisa dirasakan menggunakan permukaan kulit, tiga hal yang bisa didengar, dua hal yang bisa dicium baunya, dan satu hal yang bisa dicecap. Sambil merasakan, sambil juga kita mensyukuri hal
Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! (Mazmur 118:24 TB)
3. Isi waktu istirahat dengan membaca Alkitab
Gunakan waktu 5 menit untuk membaca satu ayat pilihan atau buka ayat Alkitab secara acak. Observasi ayat tersebut dan hayati hal apa yang menarik perhatian kita. Kata-kata apa yang membuat kita merasa tersentuh, merasa bahagia, atau merasa bersyukur? Apa yang ingin Tuhan sampaikan? Lalu, ucapkan syukur pada Tuhan dan doakan hal yang mungkin berkaitan dengan ayat tersebut.
4. Mendengar secara mindful
Mendengar secara mindful artinya memberi perhatian pada apa yang diungkapkan orang pada diri kita. Hal ini membantu untuk berkomitmen sebelum percakapan dimulai. Bagaimana caranya mendengar secara mindful? Hadir penuh seutuhnya saat bercakap-cakap dengan orang lain. Fokus pada apa yang diungkapkan sehingga tidak terdistraksi oleh pemikiran kita sendiri. Apresiasi perkataan mereka sebelum merespon. Hargai mereka sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan syukuri pada Tuhan atas relasi yang kita bangun dengan mereka.
5. Berhenti sejenak untuk mengapresiasi keindahan alam
Sadari bahwa banyak ciptaan Tuhan di sekitar kita. Berhenti sejenak untuk mengapresiasi dan bersyukur akan hasil karya-Nya.
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya (Mazmur 19:2 TB)Walaupun kita tidak pergi berlibur dan ada di alam, kita bisa tetap mengapresiasi kecantikan alam pada keseharian kita. Ambil waktu sejenak untuk melihat ke luar ruangan atau ambil waktu sejenak untuk berjalan santai. Amati langit, awan, pepohonan, angin, bunga, hewan-hewan, serta burung-burung. Berdoa dan bersyukur terhadap setiap karya-Nya.
6. Mengenali bagaimana tubuh bekerja
Terkadang sebagai seorang Kristen kita tidak menghargai tubuh dan merawat tubuh kita. Terkadang kita merasa tubuh kita tidak lebih penting dari pikiran dan jiwa. Nyatanya, Tuhan menciptakan kita secara keseluruhan--body, mind, dan spirit.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri (1 Korintus 6:19 TB)
Tubuh memberi tahu kita kapan kita butuh istirahat atau makan, kapan kita perlu berolahraga, dan hal lainnya. Salah satu cara untuk memahami tubuh kita adalah 5 menit body scan. Duduk nyaman dan tutup mata. Mulai berfokus pada satu bagian tubuh kita dan sensasi yang kita rasakan pada bagian tersebut. Lalu, secara perlahan berpindah ke bagian tubuh lain. Misalya bisa dimulai dari kaki, betis, paha, punggung, tangan, lengan, leher, wajah, dan kepala. Coba untuk mendengarkan apa yang dibutuhkan tubuhmu saat ini. Syukuri setiap bagian tubuh dan bagaimana Tuhan membuatnya begitu detail dengan fungsinya masing-masing.
7. Berdoa untuk orang lain
Berdoa bagi orang lain membantu kita untuk menjauhi perilaku memikirkan diri sendiri. Jika kita tidak berhati-hati, melakukan mindful bisa mengarahkan kita untuk terlalu fokus pada diri sendiri. Mencoba compassion terhadap orang lain meningkatkan kemampuan empati dan melihat dari sudut pandang orang lain. Hal ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan maknanya sendiri-sendiri. Ambil waktu untuk berdoa untuk keluarga dan teman atau orang-orang yang terbesit dalam pikiran, yang butuh didoakan. Bayangkan apa yang mereka sedang lakukan dan sadari bahwa ada Tuhan yang hadir bersama mereka.
Jadi, apakah siap untuk melakukan teknik mindfulness ini secara kontinu? Semoga informasinya bermanfaat. Selamat merenung dan berlatih 😃
ᐯᗩᑭ
Referensi:
7 Christian Mindfulness Exercises to See God in Daily Life (calminggrace.com)
Komentar
Posting Komentar