ENAM AREA PERKEMBANGAN ANAK


Halo sobat, pernahkah kalian mendengar pertanyaan ‘mengapa anak saya belum bisa ini sementara anak teman saya seusia anak saya sudah bisa?’. Memang sobat beberapa ibu sering kali mengawatirkan pertumbuhan dan perkembangan dari anaknya, bahkan ada ibu yang mengalami stres karena pertumbuhan dan perkembangan anaknya berbeda dari anak lain seusianya.

Sobat pasti sudah memahami jika partumbuhan dan perkembangan anak beragam meski ada beberapa keterampilan yang perlu dikuasai anak di rentang usia tertentu. Contohnya, perkembangan motorik anak, anak A tidak membutuhkan waktu lama untuk merangkak hingga akhirnya bisa berjalan dengan mandiri sementara anak B membutuhkan waktu lebih lama untuk merangkak hingga akhirnya bisa berdiri dan berjalan.

Yuk simak enam area perkembangan anak menurut Allen & Marotz (2010) yang dapat kita gunakan sebagai acuan untuk melihat kemajuan dari pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum. Apa saja enam area yang dimaksudkan :

1.     Pertumbuhan fisik

Proses perkembangan fisik bersifat individual, seperti pertumbuhan bentuk badan, proporsi, dan ukuran tubuh secara keseluruhan. Begitu juga dengan pertubuhan otak serta kekuatan otot anak. Kondisi fisik yang sehat dapat menentukan kemampuan atau keterampilan anak mencapai potensi perkembangan.

2.     Perkembangan motorik

Perkembangan ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk bergerak serta mengenadlikan bagian tubuhnya. Tiga prinsip yang mengatur perkembangan motorik anak, yaitu Cephalocaudal (perkembangan tulang dan otot dimulai dari kepala sampai jari kaki, seperti saat bayi bisa mengangkat kepala, menggerakan tangan atau seakan meraih sesuatu), Proximodistal (perkembangan tulang dan otot bagian dekat dengan bagian tubuh, seperti mengerakan jari, menjapit), Refinement (perkembangan otot dari umum menujuk spesifik naik motorik kasar maupun motorik halus, seperti anak usia 2 th melempar bola ketika anak sudah beberapa tahun ke depan ia bisa melempar bola ke suatu lubang).

3.     Perkembangan perseptual

Perkembangan ini mengacu pada hal yang lebih kompleks pada masa perkembangan anak, anak perlu menggunakan informasi dari pancaindera (pengelihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapkan, dan posisi tubuh) untuk menentukan dan menyelaraskan informasi yang didapatkan perlu digabungkan atau dipisahkan. Anak dapat menentukan mana detail yang penting atau relevan. Ada tiga aspek perkembangan perseptual yaitu Multi-Indera (anak memperhatikan dan mendengarkan oranglain berbicara), Pembiasaan (anak mulai bisa fokus pada hal penting di suatu situasi), dan Integrasi Indera (proses penerjemahan dari informasi yang didapat melalui indera ke perilaku fungsional, seperti seorang anak melihat mobil melintas dan ia menunggu mobil itu lewat lalu berjalan kembali).

Melalui pengalaman, pembelajaran dan pematangan untuk memproses informasi secara kompleks. Contohnya, anak bisa memahami jika senyuman menunjukan ramah atau senang dan anak bisa memnuculkan perilaku tersenyum sebagai timbal balik. Seiring bertambahnya usia anak keterampilan berkembang sesuai dengan pengalaman dan pembelajaran.

4.     Perkembangan kognitif

Perkembangan ini terkait dengan keterampilan anak dalam mengenal, memproses, dan mengatur informasi serta penggunaan informasi dengan tepat. Proses kognisi meliputi menemukan, menginterprestasi, memilih, mengelompokan, dan mengingat. Jean Piaget memformulasikena empat tahapan perkembangan kognisi :

-   Sensorimotorik : kurang lebih dari lahir sampai usia dua tahun, gerak refleks memungkinkan terjadinya perilaku sengaja. Misalnya seorang anak melihat benda lalu berusaha menjangkaunya.

-  Praoperasional : kurang lebih dua sampai tujuh tahun, anak mulai berpikir secara simbolis mengenai sesuatu di lingkungannya. Misalnya, anak usia 2 th mengambil remote TV dan menganggapnya sebagai ponsel. Kemampuan berbicara merupakan penggunaan simbolis dalam memahami sesuatu, ini menjadi aspek lain.

-     Operasional Konkrit : mulai antara lima sampai tujuh tahun, anak mulai memahami dunia sekitar seperti bentuk atau konsep ruang dan matematika dasar. Misalnya, anak dihadapkan dengan dua gelas dengan bentuk yang berbeda, gelas A model tinggi dengan isi air 350 ml dan gelas B model rendah dan melebar dengan isi air 350 ml maka anak akan memilih gelas B sebagai isi air lebih sedikit daripada gelas A.

-   Operasional Formal : mulai sekitar dua belas tahun dan terus berkembang sampai awal dewasa, keterampilan berpikir kompleks tidak hanya berkaitan benda dan pengalaman namun juga memikirkan gagasan abstrak.

5.     Perkembangan berbicara dan berbahasa

Pada tahun pertama anak, perkembangan bahasa anak disebut fase pralinguistik. Anak berkomunikasi dengan geraktubuh dan suara seperti tangisan atau tawa. Seiring berkembangnya usia anak mulai bisa mengatakan beberapa suara yang menyerupai kata namun belum jelas (babbling). Fase selanjutnya adalah fase lingustik, anak mulai bisa mengatakan kata sederhana hingga mulai bisa menyusun kalimat sederhana.

6.     Perkembangan personal-sosial

Perkembangan ini berkaitan dengan perasaan anak terhadap diri sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain. Pembelajaran dan pengalaman dalam berhubungan dengan keluarga menjadi dasar pembentukan karakter anak saat bersosialisasi di luar keluarga, seperti bermain dnegan teman sebaya, berkomunikasi/ berinteraksi dengan orang yang lebih tua, dan lainnya.

 Keenam area pertumbuhan dan perkembangan ini dapat menjadi dasar orangtua untuk memantau keterampilan anak. Hal yang perlu diperhatikan adalah anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Jika anak belum bisa mencapai keterampilan tertentu di rentang usia keterampilan itu seharusnya muncul maka perlu distimulasi lebih intens. Jika pada rentang usia keterampilan tersebut belum muncul maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan.

 

Penulis :

Rianta M., M.Psi., Psikolog

 

Referensi :

Allen, K. Eillen & Marotz, Lynn R. 2010. Profil Perkembangan Anak: Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun. Jakarta : PT. Indeks.


Komentar