Tipe Kepibadian DISC


Ini pertama kalinya saya membuat post mengenai tipe kepribadian. Beberapa orang menyukai materi ini, tetapi mungkin beberapa juga tidak terlalu menyukai hal yang menggolong-golongkan manusia berdasarkan tipe. Bahwasannya karena manusia itu unik, tidak akan ada yang sama satu dengan lainnya. Membuat "tipe" kepribadian memberi kesan menghilangkan keunikan manusia. 

Saya sendiri kurang setuju dengan pemikiran itu. Mengapa? Karena beberapa orang yang berpikir seperti itu tidak memahami tujuan dari penggolongan tipe kepribadian. Tujuan dari tipe kepribadian yang utama adalah memudahkan pekerjaan para psikolog, atau profesi yang serupa. Kami jadi mudah menemukan permasalahan, penyebab, dan cara penanganan yang bisa dilakukan. Tipe kepribadian membuat pekerjaan psikolog menjadi lebih efisien, hemat waktu dan juga hemat tenaga. Efisien bukan untuk psikolog saja, tetapi juga untuk masyarakat umum dan klien. Tipe kepribadian mampu memberikan insight dan meningkatkan self-awareness masyarakat mengenai kompetensi, emosi, pemikiran, cara problem solving, dan informasi penting mengenai diri mereka sendiri. Kata psikolog senior sekaligus dosen yang saya hormati Dr. Irene P. Edwina, M. Si., Psikolog, jika kita sudah self-awareness  berarti sudah 50% menuju sehat mental.

Teori tipe kepribadian itu ada bermacam-macam, tergantung dari variabel yang diukur. 

Loh bukannya variabelnya kepribadian?

Kepribadian itu merupakan hal yang kompleks dan terdiri dari banyak komponen, aspek, juga dimensi. Satu komponen bisa beranak-cucu-cicit, begitu juga dengan aspek dan dimensi. Latar belakang teori yang digunakan [biasanya terdiri dari 5 mashab] pun beragam. Dari latar belakang teori, dibuatlah alat ukur yang dapat menggolongkan tipe kepribadian itu. Misalnya, alat ukur MBTI berdasarkan teori Carl Jung mengenai tipe kepribadian dari 2 sikap dasar dengan 4 fugsi kepribadian, alat ukur EPPS berdasarkan teori Murray tentang kebutuhan dasar (needs) manusia, atau alat ukur DISC berdasarkan teori Marston mengenai gaya kepribadian melalui perilaku manusia dalam kondisi lingkungan tertentu.

DISC sendiri banyak sekali digunakan oleh para recruiter di Indonesia dalam melakukan seleksi ataupun promosi. Saya memang kurang memahami latar belakang teori Marston mengenai DISC ini. Dalam pencarian singkat saya, Marston mengungkapkan dirinya terilhami dari Jung yang membuat tipologi kepribadian berdasarkan 2 sikap dasar, introvert-ekstrovert. Jika ingin lebih mendalami latar belakang teorinya, mungkin bisa mendalami buku yang dibuatnya yaitu Emotion of Normal People terbitan tahun 1928. 

Setidaknya ada 2 hal utama yang menurut saya membuat alat tes ini powerful. Pertama, kemampuannya dalam mengukur kecenderungan orang untuk berperilaku di tempat kerja. DISC dapat memprediksi tipe-tipe orang dalam merespon lingkungannya, termasuk di tempat kerja. Begitu juga kita akan tahu peran-peran mereka di sebuah tim dalam bekerja. Kedua, yang menurut saya yang paling membuat alat ukur ini banyak digunakan recruiter adalah karena sederhana. Kalimat yang digunakan mudah dimengerti, administrasi mudah dipahami dan dilakukan, skoring yang simple, juga waktu yang singkat.

Ada 4 tipe kepribadian menurut Marston, yaitu Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Conscientiousness (C). Umumnya manusia memiliki 4 tipe kepribadian ini dengan derajat yang berbeda-beda, namun tidak memungkiri bahwa mungkin ada 1 tipe kepribadian yang tidak dimiliki. Satu tipe kepribadian yang paling tinggi akan menggambarkan kecenderungan orang tersebut berperilaku dan merespon di lingkungannya. 


Pertama, Dominance (D). Orang dengan tipe dominance biasanya aktif, asertif, ambisius dan independen, suka tantangan dan berkompetisi, cepat dalam mengambil keputusan. Jika berhadapan dengan orang dominance dalam bekerjacobalah untuk berbicara to the point, dan beri mereka tantangan. Untuk dominance sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti mencoba lebih sabar dan tidak tergesa, melatih empati, dan libatkan orang dalam pengambilan keputusan. 

via GIPHY

Kedua, Influence (I). Orang tipe influnce akan sangat senang berada dalam situasi yang melibatkan relasi. Ia suka berbicara, terampil dalam berelasi, suka bekerja sama, ramah, antusias, bersikap positif dan terbuka, senang menjadi pusat perhatian. Jika berhadapan dengannya saat bekerja, buat suasana yang sifatnya informal, perlakukan sebagai teman, berikan perhatian padanya, dan bantu mereka dalam mengorganisir. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari influence adalah lebih mengendalikan energinya yang meluap, latih diri untuk lebih disiplin, dan hindari perasaan-perasaan negatif seperti merasa ditolak dari orang lain. 

via GIPHY

Ketiga, Steadiness (S). Orang tipe steadiness adalah gambaran orang "selow". Mereka easy going, sabar, tidak menyukai konflik, tekun, akomodatif, setia, tulus, dan suka menolong. Jika berhadapan dengan mereka di lingkungan kerja, beri jeda agar mereka bisa rileks, hindari kata-kata atau intonasi suara yang menuntut, dan minta dukungan atau ikatan dengan mereka. Karena tipenya easy going, mereka harus belajar untuk tegas, asertif, dan tingkatkan kewaspadaan kepada orang lain. 

via GIPHY

Keempat, Compliance (C). Compliance adalah orang yang teliti, teratur, mengikuti prosedur dan aturan, logis dan fokus terhadap fakta, dan kritis. Saat menghadapi mereka dalam situasi kerja, selalu persiapkan diri dengan alasan-alasan logis, sistematis dan berikan penjelasan secara rinci. Berikan waktu mereka untuk menganalisa dan ketika sedang menghadapi situasi baru. Hal yang perlu diperhatikan dari complience adalah bagaimana cara mereka memanajemen stres terhadap tuntutan, kecepatan perubahan, dan saat situasi tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. 

via GIPHY

Teman-teman bisa mencoba mengisi kuesioner melalui link ini jika ingin mengetahui tipe kepribadian kamu berdasarkan DISC. Ini salah satu contoh hasil pengetesannya. 


Dari diagram diatas, terlihat bahwa pengisi memiliki steadiness dalam dirinya sebesar 40%. Ini menggambarkan bahwa dirinya adalah seorang yang easy going, sabar, dan tidak menyukai konflik, Ia juga seorang yang tekun dan suka menolong. Selain steadiness terdapat komponen lain yang cukup signifikan, yaitu influence sebesar 34%. Influence mendukungnya bekerja dalam tim, misalnya ia menjadi seorang yang mudah beradaptasi di lingkungan relasi yang baru.

Dominance dan influence memiliki sifat aktif, cenderung berusaha untuk memengaruhi lingkungan, sebaliknya dengan steadiness dan compliance yang cenderung pasif dan cenderung menerima lingkungan apa adanya. Dominance dan compliance memiliki orientasi terhadap tugas, sedangkan influence dan steadiness memiliki orientasi terhadap orang. Di dalam tim biasanya dominance dan compliance akan memprioritaskan penyelesaian dan kualitas hasil dari tugas, berbeda dengan influence dan steadiness memiliki prioritas dalam hubungan dengan rekan kerja/atasan/bawahan dan mementingkan hubungan kerjasama.

Setiap tipe kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang baik ataupun buruk. Semua tergantung kondisi lingkungan dan bagaimana setiap tipe kepribadian merespon terhadap lingkungan tersebut. 

Semoga infonya bermanfaat, selamat merenung 😃

ᐯᗩᑭ

Komentar