Holy Spirit, What Are You Doing?

 

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda akan iman mereka terhadap Yesus. Mereka yang memiliki iman percaya kepada Yesus melalui beragam proses namun satu yang pasti mereka merasakan adanya kelahiran kembali. Kelahiran kembali diungkapkan Yesus sebagai sebuah kelahiran rohani yang terjadi dan memulai kehidupan yang baru. Artinya, segala yang ada dalam diri kita menjadi HIDUP. 

Father Raniero Cantalamessa mengungkapkan bahwa Roh Kudus tidak mengubah apapun, tetapi mampu mengubah segalanya. Roh Kudus tidak menambahkan apa yang telah Yesus katakan dan tetapkan, tetapi ia menghidupkan semua perkataan dan perbuatan Yesus hingga kehidupan saat ini. Roh Kudus yang memperlengkapi, yang menyadari, dan yang menghidupkan kembali segala mukjizat Yesus. Roh Kudus merupakan Penghubung, Pribadi, kasih personal antara Allah Bapa dan Allah Putera. Tidak ada pengalaman yang lebih dibandingkan dengan mengalami urapan Roh Kudus. 

Saat kita menjadi seorang Kristen, banyak dari kita berpikir bahwa hal ini merupakan akhir. Pemikiran ini sebenarnya kurang tepat. Ketika kita menyerahkan diri kita seutuhnya terhadap Yesus, ini merupakan awal. Kita baru saja MULAI, permulaan dari hidup yang baru. Iman yang telah kita punyai menandakan bahwa kita adalah anak-anak Allah. Seperti yang diungkapkan Rasul Paulus dalam Roma 8:14-15. 

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Paulus ingin mengungkapkan bahwa kita menjadi bagian dari keluarga Tuhan secara rohani. Tidak hanya berhenti pada ay. 15, pada ay. 17 Paulus mengungkapkan bahwa kita adalah ahli waris.

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia

 Saat kita dikenal karena Yesus, kita akan menghadapi PENOLAKAN atau tentangan, tetapi tak sebanding dengan warisan yang kelak kita terima. Menjadi ahli waris Tuhan merupakan rasa aman yang paling besar. Roh Kudus tidak hanya mengubah identitas kita, tetapi juga menjalin hubungan akrab antara kita dengan Bapa. 

ABBA, merupakan kata yang berasal dari bahasa Aram dan diterjemahkan sebagai Bapa. Kata ini merupakan panggilan anak terhadap ayahnya, tidak kekanakan namun bermakna penuh keakraban. Kata ini digunakan Yesus untuk menggambarkan pertalian yang dimiliki-Nya dengan Allah Bapa. Tidak hanya digunakan, Yesus pun mengijinkan kita menggunakan kata ABBA untuk memanggil Allah [it's such a beautiful word, isn't it?]. Kita pun dapat memiliki hubungan akrab yang sebanding antara hubungan Yesus dengan Allah. 

Menjadi anak Tuhan adalah keistimewaan terbesar, mengalami keakraban dekat, dan pengalaman hubungan yang mendalam. Roma 8:16 mengungkapkan,

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah

 Pengalaman ini tentu saja harus disadari oleh diri kita. Saya seringkali merasa sesat dan hilang. Hingga saat ini, intensitasnya sudah berkurang drastis, namun masih ada moment seperti itu. Merasa SESAT dan HILANG. Kesesatan dan kehilangan yang dirasakan adalah ketika mulai mempertanyakan jati diri saya dan munculnya kekhawatiran berlebihan. Bukan sekedar peran sosial saya sebagai anak, kakak, ataupun sebagai psikolog. Tetapi makna diri lebih dari itu. HIDUP yang lebih dari sekedar HIDUP. Penyelesaian terhadap pertanyaan jati diri ini adalah self-awareness/kesadaran diri. Kesadaran diri bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita adalah milik Tuhan yang sangat dicintai-Nya. Makanya, berdoa dan hubungan yang mendalam dengan Tuhan harus selalu dibiasakan agar terus mengingatkan bahwa kita milik-Nya, yang selalu dilindungi dan dijaga.

Roh Kudus membawa perasaan bahwa kita dimiliki (belong) dan pulang ke rumah. Roh Kudus tidak hanya membuat kita merasa sangat nyaman, seperti di rumah, tetapi juga bersama di dalam rumah-Nya, mengubah kita menjadi serupa dengan Yesus. 

Semakin kita meluangkan waktu bersama seseorang, kita akan makin mirip dengan orang tersebut. Kita meniru tingkah laku dan kebiasaannya. Paulus, dalam 2 Korintus 3:18,"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 

Roh mengembangkan sifatnya dalam kita agar kita semakin menjadi seperti Yesus. Sifat-sifat yang kita kenal sebagai Buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri [terima kasih untuk lagu sekolah minggu, saya masih ingat hingga sekarang].

Bukti yang menggambarkan bahwa Roh Kudus tinggal dalam diri kita adalah dengan meningkatnya KASIH kita pada TUHAN dan SESAMA. SUKACITA yang digambarkan oleh Roh Kudus lebih bermakna dari kebahagiaan (happiness). DAMAI SEJATI, bukan damai palsu, melainkan damai di tengah berbagai kesukaran, kecemasan, dan pergumulan. DAMAI yang melampaui segala akal. 

Roh Kudus membawa kita sebagai anak Allah dan kita berbagi sifatnya, layaknya anak yang memiliki karakter dari orangtuanya. Ada Roh Kudus yang membantu kita dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan Bapa dan sesama. 

Melalui kematian Yesus di kayu salib, rintangan antara kita dengan Tuhan sudah sirna, dan sekarang melalui Roh Kudus kita dapat datang lebih dekat pada-Nya. Kita bisa bicara pada-Nya, mengerti Firman-Nya melalui Alkitab, dan membuka pikiran kita untuk lebih memahami-Nya. Banyak dari kita berpikir bahwa kita harus memahami semua yang ada di Alkitab baru mempercayai-Nya, namun justru kebalikannya. Kita PERCAYA agar kita bisa PAHAM. Roh Kudus membantu kita tumbuh dalam hubungan ini. 

Roh Kudus menyatukan kita dengan Allah sebagai keluarga. Roh Kudus menyatukan kita dalam hubungan, dalam pernikahan, dalam keluarga dan pertemanan. Walau kesatuan tidak selalu mudah, namun Rasul Paulus menguatkan kita untuk berusaha memeliharanya. Kesatuan dalam gereja sangat penting. Kesatuan yang melingkupi semua gereja, anta Katolik, Protestan, Ortodoks, dan Pentakosta. Apa yang menyatukan kita semua, jauh lebih besar daripada yang memisahkan. 

Roh Tuhan hidup dalam diri setiap orang Kristen.Terlepas dari latar belakang, warna kulit, ras, budaya, dan golongannya. Tiap orang berbeda dan mempunyai kontribusi yang berlainan. Tiap orang mempunyai karunia berbeda yang dianugerahi oleh Roh Kudus. Seperti yang diungkapkan Paulus dalam 1 Korintus 12:4-11

Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Roh kudus tinggal dalam hati tiap orang Kristen. Kita punya karunia dan kita dapat menggunakan karunia itu dalam komunitas. Kita semua harus terlibat di dalam-Nya. Karunia yang dipakai akan menghidupkan gereja. Roh Kudus memberikan kita kuasa dan menjadikan kita saksi-Nya. Hal inilah yang membuat gereja berkembang, saat kita memberitakan pada orang lain, yang kita alami. 

Tuhan Yesus mengundang kita semua untuk menerima Roh Kudus. Mengundang SEMUA ORANG, tanpa memandang perbedaan. SEMUA ORANG layak menerima kabar baik dari Tuhan. Sebagai gereja, sangat baik ketika kita juga memberitahukan undangan ini kepada orang-orang di sekeliling kita, untuk datang mengalami kasih Tuhan. Mengalami persekutuan yang indah dengan-Nya. Mengalami pengalaman yang amat mendalam akan cinta-Nya. Mengalami pertemuan dengan Bapa, melalui doa dan pemahaman isi Alkitab. Mengalami perubahan semakin serupa dengan Yesus. Mengalami persatuan dengan semua gereja-gereja di dunia. Mengalami karunia Roh serta kuasa Tuhan yang diberikan pada kita untuk mengabarkan kabar baik ke setiap orang.

Tuhan ingin mengisi hati setiap orang dengan Roh-Nya, untuk mengambil air kehidupan secara cuma-cuma. Itulah janji-Nya. Banyak orang yang merindukan hal ini, ada yang tidak yakin akan kerinduannya, dan malah ada yang tidak haus. Berdoalah kepada Tuhan agar merasakan kerinduan itu. Karena Tuhan MENERIMA kita APA ADANYA dan saat kita haus, kita tinggal meminta. 

Semoga infonya bermanfaat, selamat merenung 😃

ᐯᗩᑭ

Referensi:

Alpha Film Series Episode 9 - What Does Holy Spirit Do?

Komentar