Judul: Second Chance
Penulis: Titi Sanaria
Genre: Romance
Jumlah chapter: 30
Tahun Publish: 2019
Storial.co story by titielsau (Akses Mei 2020)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rara merupakan residen di RSUD Pasarwajo Sulawesi Tenggara. Perempuan yang berasal dari Makassar ini merupakan seorang dengan mulut pedas, namun menjadi sosok kepercayaan bagi para penghuni rumah sakit tersebut. Hobinya melihat langit malam dan bintang-bintang. Rara ternyata menyimpan banyak kepahitan yang disebabkan oleh orang-orang penting baginya. Ketika ia mulai mampu berdiri dan sedang berusaha menyelesaikan akar kepahitannya, Rara diminta Angga, dokter bedah yang arogan, untuk menjawab perasaan si ahli bedah tersebut. Duh, urusan luka belum selesai udah minta bangun relasi cinta. Gimana ya?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saya penggemar Titi Sanaria sejak mengenal dunia Wattpad. Saya menyukai cerita-cerita yang disuguhkannya, namun saya agak kecewa dengan cerita yang satu ini. Banyak buku Titi yang bertemakan kedokteran, seperti Midnight Prince dan Dongeng Tentang Waktu [recommended banget], yang membuat saya merasa puas ketika habis membaca. Kekecewaan saya datang karena saya tidak mendapatkan chemistry dari kedua tokoh utama--Rara dan Angga. Saya paham bahwa mungkin penulis ingin menitikberatkan hubungan permasalahan Rara dengan ibunya dan luka-luka yang dialaminya. Akan tetapi permasalahan yang dipaparkan tidak mampu membuat saya merasakan klimaks dari cerita. Ini membuat cerita menjadi terkesan flat [padahal kalau ditelaah lebih dalam, ide ceritanya sangat menarik].
Walaupun begitu, masih banyak hal positif dari buku ini. Pertama, adalah kemampuan penulis dalam menggambarkan situasi tokoh residen di rumah sakit kecil yang jauh dari pusat kota. Ini sudah tidak diragukan lagi karena banyak cerita yang dibuatnya bertemakan kedokteran/rumah sakit. Kedua, kerapihan penulis dalam penggunaan EYD [untuk saya EYD dan bahasa baku sangat penting] dan rendahnya frekuensi ke-typo-an. Ini membuat mata saya nyaman ketika membaca cerita ini. Ketiga, beberapa pesan moral yang menurut saya penting.
Salah satunya adalah kerapuhan Rara yang disebabkan oleh perasaan tidak diinginkan oleh ibu kandung, juga karena ditinggalkan sang ayah yang menjadi sandaran bagi Rara. Seorang anak kecil sangat sensitif terhadap perasaan-perasaan tersebut karena mereka sangat membutuhkan afeksi pada usianya. Perasaan tidak diinginkan oleh ibu membuat Rara merasa tidak berharga dan tidak mudah percaya akan hubungan intim. Masalah ini merambat kemana-mana. Rara menjadi orang yang tidak percaya diri dalam menghadapi masalah (menjadi residen di pelosok desa untuk menghindari relationship problem dengan ibu & sang mantan) dan sangat sakit hati ketika dikhianati (atau tidak digubris). Pesan moral lainnya adalah pentingnya komunikasi orangtua-anak dan tidak ada kata terlambat dalam membangun relasi yang berkualitas. Ini merupakan pesan moral yang sangat penting untuk kita semua. Rendahkanlah gengsi dan bangun komunikasi yang sehat dalam keluarga.
Salah satu kutipan yang saya sukai dari cerita ini adalah perkataan Maya (sahabat Rara),
"Baiklah, sekarang kita menganalisis perasaanmu (Rara) dulu."
Dalam psikologi, hal ini mendekati self-awareness. Perkataan Maya adalah salah satu prinsip psikolog dalam membantu klien menyelesaikan masalah. So, two thumbs up buat Titi Sanaria karena sudah memberikan nilai penting bagi pembaca.
Sedangkan, ada dialog dari Angga yang saya kurang setujui, yaitu
"Memangnya ada yang adil dari cinta? Cinta itu egois, Ra."
No.. No.. No. Ada beragam bentuk cinta, dan salah satu bentuknya adalah ketidakegoisan. [Ini bisa dibaca dalam post saya yang berjudul "Let's Talk About Love" atau dalam Alkitab, 1 Korintus 13:4-5].
Dengan segala kelebihan dan kekurangan dari cerita ini, saya berikan 3/5 bintang.
Saya merekomendasikan cerita ini untuk wanita yang berada pada rentang usia dewasa awal atau yang memiliki kecanggungan dalam berelasi dengan orangtuanya sendiri. Buat kalian yang merasa dirinya seperti Rara, talk to your parents, guys. Ekspresikan perasaan kalian dan minta feedback dari orangtua.
ᐯᗩᑭ
Komentar
Posting Komentar